Shalat Bisa Menjaga
Tata Cara Kehidupan Manusia
Asslamu’alaikum Wr.Wb...
QOOLALLAHU
TA’ALAA:
WASTA’IINUHU
BISHOBRI WASHOLAATI, WAINNA HAA LAKABIIROTUN ILLA ‘ALAL KHOSYI’IIN
Artinya:
Allah
SWT berfirman; “jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali orang-ornag yang khusu’
(serius).” <(QS; Al-Baqarah : 45)>
Saudaraku, yang
seiman dan setaqwa, sebangsa dan setanah air, serta umat Islam dimanapun anda
berada. Sadarilah bahwa hidup adalah perjuangan, hidup penuh dengan
permasalahan, banyak orang yang mengatakan “bukan hidup namanya kalau tidak ada
masalah didalamnya”. Masalah terus bermunculan, selesai yang satu datang yang
baru. Malah terkadang satu masalah yang belum selesai malah datang masalah yang
lain. Masalah selesai dikala Roh dan Badan sudah terpisahkan, tapi yang selesai
itu adalah masalah dunia, sementara masalah akhirat akan dimulai setelah
masalah dunia telah usai.
Namun bagi kita
orang yang beriman, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. “sungguh
setiap kesulitan paasti selalu dibarengi dengan kemudahan”. Sabar dan Shalat
aadalah senjata yang ampuh untuk mencapai cita-cita dan memperoleh jalan keluar
kesulitan/masalah yang kita hadapi. Allah SWT menyeru kita agar menggunakan
shalat dan sabar untuk memcahkan segala cobaan, sebagaimana Firman_Nya:
YAA
AYYUHAL LADZIINA AMANUSTA’INUU BISHSHOBRI WASHSHOLAAH, INNALLAAHA
MA’ASHSHOBIRIIN.
Arinya:
Hai
orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.
Sesungguhnya Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. Maksutnya
hadapilah semua masalah hidup ini dengan sabar dan shalat.
Shalat bagi umat
islam adalah tiang agama, tonggak keyakinan untuk berserah diri kepada Sang
Khaliq, sinar cemerlang untuk menerangi jalan kehidupan, Zikir Penenang Hati
Penawar Dika, dan cuga pencegah dari perbuatan keji dan mungkar, menyadarkan
diri setiap manusia untuk apa ia diceiptakan Tuhan, dan untuk membedakan siapa
yang Muslim Dan siapa yang Kafir. Dsb...
Sebagaimana Firman
Allah:
WAQIMI
SHSHOLAA TA THA RAFAINNA HAA RIWADZULAFAN MINALLAILI INNAL HASANAATI YUZ HIB’
NASYSYYI ‘AA TI ZAA LIKA ZIK’ RAA LIZZAAKIRIIN.
Artinya:
Dan
tetaplah engkau mengerjakan shalat pada pagi hari dan petang dan ssebagian dari
malam hari. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu bisa menghapuskan
perbuatan-perbuatan jelek dan menjadi peringatan bagi orang-orang yang mau
memperhatikan.
Ketika kita melihat ke masa lalu, diamana kehidupan para
Nabi Allah, Rasul Allah, dan para Wali.
Problematika kehidupan mereka dalam menjalankan dan minyiarkan agama
Allah tidak pernah berjalan dengan tenang, selalu saja ada rintangan yang
selalu menghalangi mereka. Kalau kita melihat perang agama dizaman sekarang tiada
bandingnya dengan peerang yang mereka jalani di zaman dulu.
Ø Mereka diperangi dan dimusuhi
Ø Mereka dihina dan dizalimi
Ø Mereka dihadapkan dengan embargo ekonomi
Ø Mereka dipenjarakan dan disiksa, malah ada yang
digantung, dibakar, diludahi dilempari dengan batu dan kotoran. Dsb
Bahkan masalah Nabi Muhammad lebih besar lagi ketika
menghadapi kaum jahiliyah. Mulai dari masalah keluarga, tentangga, masyarakat
bahkan negara. Tetapi semua masalah muncul selalu dihadapi dengan sabar dan
shalat, misalnya
Ø Masalah kemarau panjang dan kekeringan, Rasulullah
melakukan shalat Istiqa’. Sama halnya seperti sejarah Nabi Yusuf.
Ø Perekonomian, Rasul melaksanakan shalat Dhuha.
Ø Ada masalah yang membingungkan, Rasulullah melakukan
shalt Istikharah, shalat memilih mana yang terbaik.
Ø Ingin selamat dan terhindar dari mara bahaya, Beliau
melaksanakan shalat Safar.
Ø Ingiun mendapat martabat yang tinggi, Rasul melaksanakan
shalat Tahajjud atau shalat malam.
Ø Ingin tercapai maksud dan tujuan, Raasul melakukan shalat
Hajat.
Ø Ada kejadian alamk seperti Gerhana, Rasul melakukan
shalat Gerhana.
Alhasil, semua cobaan dan rintangan yang beliau dapatkan
selalu Ia hadapi dengan sabar.
Beliau Bersabda:
ASHSHOBRU
TSALAATSATUN: FASHOBRUN ‘ALAL MUSHIIBAH, WASHORUN ‘ALATH THO’AH, WASHOBRUN
‘ANIL MA’SHIYAH.
Arinya:
Sabar itu ada 3 macam:
1. Sabar ketika menghadapi musibah (cobaan yang tidak
menyenangkan)
2. Sabar ketika hendak menjalankan tha’ah/ibadah
3. Sabar menahan diri dari melakukan ma’shiyah.
Sabar yang harus diterapkan itu mengandung unsur 7-T:
1. Tenang. 3.
Tabah. 5. Telitih. 7. Taqwa kepada Allah.
2. Tahan. 4.
Tekun. 6. Tanggulangi/tanggung
jawab.
Shalat yang khusyu’ akan membuka buhul-buhul
kesulitan. Sebagaimana sabda Rasulullah:
Artinya:
Apabila permasalahan telah mencapai puncaknya, maka Rasulullah bangkit
melakukan shalat.
Lebih
dari itu, shalat itu sesungguhnya menghindari diri dari perbuatan keji dan
mungkar, kekacawan, kericuhan kehidupan, mengendali diri agar kehidupan umat
bisa terarah dan untuk mencapai suasana kondusif.
Firman
Allah:
INNASH SHOLATA TANHA ‘ANIL FAKHSYA-IWALMUNKAR
Artinya:
Sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan yang keji dan
yang mungkar.
Orang pasti bertanya:
“bagaimana caranya dan apa buktinya kalau
shalat bisa menghindari dari perbuatan yang keji dan yang mungkar?”
Jawabannya:
Caranya adalah shalat harus dilaksanakan
dengan khusyu’. Sedangkan untuk mencapai khusyu, menurut imam Al-Ghazali ialah
mendirikan shalat dengan menghadirikan seluruh perhatian (serius) yang
meliputi:
1. Attafhim: memahami bacaan.
2. Atta’zhim: menganggungkan Allah, merasa kecil
dihadapan Allah.
3. Alhaibah: mengagumi kehebatan Allah, dengan
menyaksikan tanda-tanda kehebatan
Allah.
4. Arraj’: mengharap ampunan dan
rahmat Allah.
5. Alhaya’: merasa malu kalau tidak beribadah, malu
karena tidak sebanding antara nikmat yang diterima dengan pengabdian.
Seperti yang kita
ketahui shalat itu terdiri dari bacaan tertentu dan melakukan gerakan tertentu
disaat waktu yang tertentu. Agar bacaan itu bisa meresap kedalam jiwa, maka
perlu dilakukan 7-M:
1.
Membaca. 5.
Meneliti.
2.
Menterjemah. 6.
Memahami.
3.
Mengkaji. 7.
Mengamalkan.
4.
Menghayati.
Maka ketika kita
sudah bisa melakukan 7-M ini, insha Allah jiwa kita akan terhindar dari
perbuatan keji dan mungkar. Kita akan terhindar dari perbuatan maksiat, kita
akan terhindar dari penyakit rohani, kita akan bisa lebih mudah memahami siapa
diri kita yang sebenarnya. Ingat..!!
“ketika engkau mengenal dirimu sendiri, maka kau akan bisa lebih mudah
mengenal Tuhanmu..”
Muda-mudahan dengan
tulisan dan kata yang singkat ini bisa menyadarkan kita kepada jalan yang telah
ditentukan kebenarannya. Aamiin.
Billahitaufiq
walhidayah, wassalamu’alaikum Wr. Wb...
Terima kasih salam
dari: Joell Achmad Amin J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar