Rabu, 14 Oktober 2015

Resensi "Kupinjam Napas Iblis"


Hidup Adalah Perjuangan




Judul                :  Kupinjam Napas Iblis
Penulis             :  Mira W
Penerbit           :  PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit   :  Juni 2009
Tebal                :  360 halaman; 18 cm
Harga                :  Rp. 25.500,-
Peresensi         :  Jul Ahmad Amin

                      Buku yang setebal 18 cm ini ditulis denga judul Kupinjam Napas Iblis, isinya tentu saja sesuai berdasarkan dengan judulnya. Karena buku ini menceritakan tentang seorang seniman yang biasa-biasa saja namun ia mempunyai impian tinggi yaitu menjadi pengarang terkanal, ia menikah dengan seorang perempuan penyayang. Namun, suatu ketika karya seniman tersebut ditolak oleh penerbit karena karyanya sudah tidak berbobot. Tentu saja hal seperti ini membuat seorang seniman merasa sakit hati dan stres memikirkan karyanya yang ditolak. Ia berpisah dengan istri dan anak tercintanya karena ia terlalu menuruti kehendak hawa nafsunya. Namun sebelum berpisah dengan istri dan anaknya ia pernah berjanji ingin membawa anak dan istrinya keliling dunia, selain itu ia juga berjanji bahwa nanti ia akan membelikan perhiasan berlian kepada istrinya. Detik-detik percerayannya berasama sang itri, ia mengatakan, suatu hari ia akan menepati janjinya meskipun ia harus meminjamkan napas iblis.

Novel ini mengisahkan konflik-konflik dalam rumah tangga. Namun kisah yang ada di dalam novel ini tidak semuanya mengarah kepada konflik, di dalam cerita novel ini juga terdapat cerita-cerita romantis. Seperti yang ditulis di bab pertama, seorang seniman yang melamar kekasihnya bukan dengan emas atau uang melainkan sebuah buku novel bertuliskan terimah kasih kepada kekasih yang ingin dilamar. Kisah seperti ini membuat hati pembaca tersentuh dengan kemesraan isi dari novel yang sedang dibaca.
Tapi seorang seniman biasa-biasa saja yang mempunyai impian tinggi hanya bisa tertawa dan bangga dengan karyanya hanya beberapa buku saja, selain dari beberapa buku itu, ia sudah mulai kehabisan ide untuk menulis.  Mulailah keharmaonisan rumah tangganya hancur berantakan karena ia hanya sibuk mengurusi dan mencari ide-ide untuk tulisan karyanya, sementara kekasih dan buah hatinya sudah mulai ia lupakan. Apa lagi ketika ia bertemu dengan seorang wanita sexy dan cantik yang membuatnya penasaran dan terpukau oleh wanita tersebut. Memang dengan mengenal wanita itu, ia menemukan ide-ide baru meskipun ide yang ia temukan merupakan pengalaman dan kisah perselingkuhannya. Pada saat itu terbitan bukunya mulai banyak keluar, tapi buku yang ia karang merupakan buku kalangan para remaja, karena buku itu menceritakan kisah-kisah percintaan dan kisah seorang penjudi. Pada saat itu ia sudah mulai kayah dan terkenal, meskipun buku-bukunya banyak kritikan dari masyarakat. Seperti yang tertulis pada judul buku ini, ia sudah meminjamkan napas iblis, ia sudah tidak menghiraukan halal dan haramnya rezki yang diberikan kepada anak-istrinya. 

Pada suatu hari, istrinya sudah mulai curiga dengan perbuatannya karena ia sudah mendadak berubah. Apalagi akhir-akhir ini ia sudah jarang pulang kerumah, dan suatu ketika ia pergi keluar negeri, istrinya memutuskan untuk mengikutinya diam-diam. Sesampainya di luar negeri sang istri mencarikan alamat suaminya, dan ia menemukan di sebuah hotel berbintang. Saat itu istrinya sangat ketakutan masuk kedalam hotel tesebut karena ia tidak pernah memasuki hotel yang seperti itu, tapi karena rasa cintanya kepada sang suami, ia harus melawan rasa takutnya. Setelah ia menelusuri seluruh pelosok hotel, ia menemukan suaminya yang sedang berjudi dan sedang berpelukan mesra dengan wanita cantik dan sexy. Meliahat perbuatan suami yang diluar dugaan, hatinya sangat kecewa bagaikan luka teriris pisau dicabein.
Ketika mereka sudah sama-sama pulang, sang istri masih sangat menyayanginya dan berniat untuk merubahnya denagan cara apapun. Namun karena sang suami sudah sangat senang dengan kehidupannya yang sekarang, akhirnya usaha sang istri sia-sia. Ketika sang istri suadah tidak tahan dengan perbuatan suaminya, ia memutuskan untuk bercerai, meskipun rasanya sangat berat. Betapa tidak, ia harus pergi meninggalkan suami dengan membawak buah hatinya dengan tidak memiliki harta apapun. Namun karena ia sudah tidak tahan lagi, akhirnya keputusan itu harus ia jalani.

Setelah berpisah dengan suami, ia harus berusaha bekerja sekuat tenaga dan semaksimal mungkin demi untuk kelangsungan hidup dan sang buah hati tercinta. Pada akhirnya ia menemukan pekerjaan yang sangat sesuai dengan jati dirinya yaitu menjadi seorang WO, sedangkan suaminya masih sibuk berjudi dan bercinta dengan wanita yang ia lihat sewaktu di hotel dulu. Dengan menjadi seorang WO, ia selalu menjaga kedisiplinan pekerjaan agar pelanggan dan siapa saja yang membutuhkan jasanya selalu puas dan percaya terhadap usaha yang ia jalankan. Namun suatu kendala yang mengancam kebahagiaannya pada saat itu, ia merasa aneh kepada anaknya yang sudah berumur 6 tahun namun belum bisa berbicara dan sangat bedah dengan anak-anak normal lainnya. Ketika ia memeriksa anaknya ke dokter, ia dikejutkan dengan berita yang menyengat hati seorang ibu, yaitu anaknya terkena penyakit autis. Apalagi pada saat itu dokter mengatakan bahwa anak autis yang sudah berumur 6 tahun tidak akan bisa disembuhkan, tentu saja berita itu sangat menyedihkan, betapa tidak ia seorang janda yang suaminya direbut wanita lain, ditambah lagi anak yang satu-satunya ia sayangi terkena penyakit autis. Kebetulan pada saat itu tetangganya juga memiliki seorang anak autis, dulu kata tetangganya, anaknya diketahui terkena penyakit autis bahkan sudah berumur 9 tahun tapi masih bisa terobati dengan melakukan perawatan khusus. Mulai pada saat itu ia bekerja sebagai WO dan meluangkan waktu untuk merawat anaknya dengan khusus. Kerena terlalu sibuk, ia harus menyewakan ibu tetangganya yang juga mempunyai anak autis. Dengan kekuatan keyakinan dan kerja keras, akhirnya perlahan-lahan anaknya juga bisa sembuh meskipun perawatannya memerlukan kesabaran dan waktu yang lama.
Di tengah-tengah kesibukannya melayani pelanggan, ia menemukan seorang lelaki pengusaha yang 2 tahun lebih muda darinya dan merasa cocok dengannya. Lelaki ini telah melamarnya meskipun waktu pertama melamar lelaki ini tidak menunjukan keformalan dalam pelamarannya. Lelaki ini sangat menyayangi anaknya dan perhatian. Mereka sudah menyepakati tanggal dan bulan pernikahan mereka, tapi dua minggu sebelum menikah mantan suaminya datang kembali. Dia menepati sumpahnya “suatu hari aku akan mencarimu untuk melunasi utangku, sekalipun harus meminjamkan napas iblis”, mantan suaminya itu melunasi janjinya yang tertunda hampir sepuluh tahun. Tetapi dia bukan hanya membayar utang, dia membawa kemelut baru dalam hidup mantan istrinya. Tentu saja masalah ini bisa mengancam pernikahan mereka, tapi karena ia seorang wanita yang setia dan tegas, ia bisa mengendalikan diri dan berpikir bahwa ia sudah tidak ada hubungan dengan mantan suami, yang menjadi perantara mereka hanyalah sang buah hati, kenangan mereka hanyalah masa lalu. Akan tetapi dengan paksaan dan permohonan dari mantan suami, ia harus menerima cincin yang dibawak mantan suami sebagai utang dan sumpahnya sewaktu berpisah dulu. Karena dihatinya ada keraguan dengan asal-usul cincin pemberian suaminya, ia memutuskan untuk menyerahkan kepada polisi agar cincin itu di kembalikan ke toko asalnya.

Dengan niat yang tulus akhirnya pernikahannya dengan seorang pengusaha berjalan dengan lancar. Satu minggu setelah menikah, dikabarkan ada pencurian dan pembunuhan di toko cincin dekat tempat tinggal mantan suaminya, diduga pelaku adalah mantan suaminya, dari sini muncul masalah baru karena ia harus diperiksa sebagai saksi karena ia pernah menyerahkan sebuah cincin kepada polisi. Akan tetapi setelah diselidiki pelakunya bukanlah mantan suami melainkan orang lain yang mencuri dan membunuh satpam toko cincin tersebut. Tidak lama dari kejadian itu, dikabarkan mantan suaminya meninggal dunia dibunuh oleh seorang perampok yang ingin mengambil sebuah cincin hasil curian mantan suaminya, tapi perampok itu tidak berhasil mengambil cinicin karena sudah duluan ditelan olehnya.
Beberapa hari setelah kematian mantan suaminya, ia merayakan ulang tahun anaknya ke 15. Sebelum meninggal dunia, ternyata suaminya telah menulis sebuah novel panjang yang menceritakan tentang perjalanan cintanya dan likah-likuh kesulitan semasa hidupnya. Novel ini sengaja ia buat untuk hadiah ulang tahun anaknya yang telah dititipkan kepada seorang editor buku pertama ia buat.

Buku karia Mira W ini sangat menarik dibaca baik kalangan remaja maupun yang sudah berumah tangga, karena banyak hal-hal positif yang bisa kita pelajari dari cerita buku ini. Perjuangan seorang wanita yang dikhianati suaminya kemudian memiliki anak yang tidak normal bukanlah hal yang biasa tapi berkat kerja kerasnya, ia bisa memperjuangkan hidupnya, dari sini kita bisa mengambil makna yang luar biasa bahwa ketika ada cobaan yang datang  pasti kita bisa mengatasinya asal dengan hati yang tabah dan ikhlas disertai kerja keras, karena dibalik musibah pasti ada berkah. Kemudian dari cerita buku ini kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa disaat kita sudah tidak berada dijalan yang benar maka kita pasti akan menemukan kekecawaan, seperti halnya seorang seniman yang telah diceritakan buku ini. Kelebihan dari novel ini adalah bahasanya yang disusun dengan bahasa indonsia yang sempurna sehingga mudah dipahami, dan alur ceritanya juga tidak bertele-tele sehingga pembaca tidak merasa muak dengan cerita novel ini, kemudian cerita yang banyak mengandung unsur positif  bisa menutupi dari kekurangan isi dari novel.

Tetapi di dalam novel ini juga terdapat beberapa hal negatif. Seniman yang mencari ide dengan cara berjudi tidaklah baik dibaca oleh kalangan anak-anak, apalagi cerita tentang perselingkuhan dan perceraian. Di dalam isi novel juga  terdapat cerita tentang pembunuhan dan tuduhan pembunuhan, hal ini juga berupa sisi negatif dari isi novel. Kebanyakkan peran dari seniman yang di dalam vovel menceritakan tentang keegoisan sehingga alangkah baiknya novel ini dibaca para pemuda/i yang sudah menginjak dewasa untuk mengantisipasikan pikiran-pikiran yang tidak baik kepada para pembaca.


Kesimpulan, novel ini bagus untuk dibaca karena isinya banyak memberikan pelajaran dan motivasi kepada pembaca. Meskipun novel ini membahas beberapa unsur negatif, tapi tidak mengurangi  keunggulan dan tidak menghambat sipembaca untuk melanjutkan bacaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar